Monday 13 January 2014

Red Island - day 3 [28 Desember 2013]

Di hari ketiga ini, ada 2 tempat yang dikunjungi yaitu Red Island untuk persinggahan dan Tanjung Papuma untuk tempat menginap. Tidak banyak yang bisa saya ceritakan sebenarnya di hari ini karena sebagian besar waktu habis dalam perjalanan menuju ke 2 tempat ini. 

Last Day on Baluran
Sekitar pukul 7.30, kami meninggalkan Baluran menuju ke Red Island, dan tentu saja sebelum berangkat saya kembali berkeliling sebentar untuk mengambil foto-foto flora dan fauna disana. Well, pagi ini saya cukup beruntung, dari kejauhan saya melihat sesuatu bergerak di savana, segera saya menggunakan kamera tele untuk memantau, dan yang saya lihat adalah seekor merak =). Segera saya bergegas menyusuri jalan yang ada untuk mendekat ke spot merak tersebut. Tapi sekali lagi, sebelum sempat mendekati merak tersebut, merak tersebut berlari masuk kedalam hutan, ternyata selain dapat terbang, kecepatan lari burung merak juga mengagumkan. Akhirnya setelah saya sampai di area perlintasan merak tersebut, saya mengisi waktu dengan mencoba mengambil foto burung-burung lain sambil mencari-cari hewan lainnya. 


Tidak butuh waktu lama bagi merak tersebut untuk berlari masuk kedalam hutan

Singkat kata pagi itu menjadi pengalaman seru =), ada beberapa foto yang saya dapatkan sebelum akhirnya kami meninggalkan Baluran. Oh iya, dalam perjalanan keluar dari Baluran pun ketika melewati Evergreeen Forest, ternyata cukup banyak spesies burung yang terlihat, bahkan saya berjumpa merak yang sedang hinggap di atas pohon, another "wow" moment untuk saya. Mungkin ada sedikit adrenalin yang bergejolak setiap menjumpai hewan-hewan baru dan berusaha memotretnya.

Beberapa Foto Flora dan Fauna Baluran - all photos by me











Menuju Red Island
Perjalanan berlanjut menuju Red Island. Untuk menuju kesana, kita dapat melalui Banyuwangi kemudian meneruskan ke arah Jajag dan ke arah Pantai Sukamade (Sukamade adalah pantai di Taman Nasional Meru Betiri, salah satu tujuan yang ingin saya datangi apabila ada kesempatan). Petunjuk jalan menuju Red island juga sangat jelas, sehingga mudah untuk mencapainya.

Dalam perjalanan menuju Red Island, kita akan melihat pemandangan yang menarik misalnya sungai kecil yang melintas panjang, kemudian area persawahan dengan latar belakang pegunungan, bahkan ada satu area dimana terdapat semacam kebun bougenville mungkin, indah...tapi biarlah itu terekam di memori, saya tidak mengabadikannya dalam foto.

Sekitar pukul setengah 1 siang kalau tidak salah ingat, kami tiba di Red Island setelah sempat singgah di Watu Dodol untuk makan pagi. Perjalanan ke Red Island sendiri memakan waktu sekitar 4 jam apabila tidak singgah ke tempat lain. 

Red Island (Kuta nya Banyuwangi)
Red Island Kuta nya Banyuwangi, banyak orang yang berkata demikian, tapi untuk The Tensai, bahkan Red Island jauh lebih baik dari Kuta Bali. Pantai dengan hamparan pasir yang luas dengan background perbukitan, dan kombinasi warna laut dari biru gelap sampai hijau tosca yang agak gelap, juga kombinasi batu karang besar dan beberapa pulau/bukit kecil.

Nice Background from left side of the Red Island
Formasi batu karang dan beberapa pulau/bukit kecil - diambil menggunakan kamera tele


Kombinasi warna air laut yang menarik
Ada beberapa versi yang mengatakan kenapa disebut Red Island/Pulau Merah, ada yang mengatakan karena bukit yang dekat dengan pantai ini berubah warna menjadi kemerah-merahan (entah apakah maksudnya ketika terkena sunset atau bukan), ada pula yang mengatakan karena tanahnya berwarna merah, mungkin yang dimaksud adalah tanah dibukit yang berada dekat dengan pantai, bukit ini dapat di datangi apabila air laut sedang surut. Entahlah, atau mungkin karena kondisi sunset yang menyebabkan sekitar pantai menjadi berwarna kemerah-merahan. 

Bukit terdekat dengan pantai
Bukit terdekat dengan pantai - diambil dari jarak dekat

Sampai saya menuliskan ini, saya masih tidak tahu alasan pastinya mengapa disebut Pulau Merah. Mungkin karena saya hanya singgah sebentar saja disana dan tidak menunggu sunset untuk melihat apa yang terjadi. Hal ini karena masih ada tujuan berikutnya, yaitu Tanjung Papuma tempat kami menginap yang berjarak kurang lebih 4 jam perjalanan darat dari Red Island. 

Sampah di Red Island
Tapi ada satu kekurangan dari Red Island, sangat disayangkan dibeberapa tempat, sampah berserakan. Memang sudah menjadi kebiasaan sepertinya bagi orang Indonesia untuk membuang sampah sembarangan.....Wake Up !!! jaga kebersihan guys, apabila kondisi ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin lama kelamaan pesonanya memudar, sama seperti Kuta Bali beberapa tahun yang lalu. Sekali lagi, sangat di sayangkan !!!

 

Sampah-sampah yang berserakan di beberapa spot Red Island

Go to Papuma
Humm, singkatnya setelah terpesona dengan keindahan Red Island sekaligus miris dengan beberapa spot yang terdapat sampah, perjalanan dilanjutkan ke Papuma untuk beristirahat. Nah, dekat dalam perjalan menuju Papuma kita akan melewati hutan jati yang sepertinya memang disiapkan untuk diolah. Kebetulan waktu itu sudah menunjukan sekitar pukul setengah 6 sore, langit memerah dan sekali lagi....saya mendapatkan "wow" moment, kombinasi background gunung yang megah dipadu dengan hamparan hutan jati yang mengering dan langit yang bergradasi terpapar di depan mata. Namun kondisi itu hanya terekam di memori saya =) heheheh, karena kami benar-benar mengejar waktu untuk segera sampai di Papuma , dan lagi waktu itu jalanan cukup ramai sehingga apabila berhenti untuk memotretnya mungkin akan mengganggu kendaraan lain yang melewati jalur tersebut.

Beberapa saat kemudian kami tiba di Papuma dan langsung menuju ke penginapan yang telah di booking, berlanjut dengan mandi dan beristirahat sebentar kemudian makan malam. Untuk masalah makanan tidak perlu bingung, karena di Papuma banyak terdapat tempat makan yang menjual ikan bakar dan hasil laut disana, saya sendiri mencoba sate gurita disana.

Sate Gurita


Cukup nikmat, hanya saja dagingnya lebih kenyal dibanding cumi-cumi. Selain itu, yang dipesan adalah ikan laut, klo tidak salah ingat adalah bawal dan ikan kerapu karang, untuk teman-teman travelzmania, ikan kerapu karang harus di coba..dagingnya enak banget, selain itu harus mencoba masakan gurita yang lain (keesokan harinya saya memesan ini), penjual disana sih menyebutnya gurita masak asam manis, tapi sebenarnya itu adalah gurita tauco. Tapi seperti kata pepatah "apalah arti sebuah nama" hehheheh, yang penting rasanya.....enyakkkkkkkk =).

Yah, itulah akhir hari ketiga sebelum beristirahat dan tidur.

0 comments:

Post a Comment