Route Today: Tanah Lot » Naughty Nuri's @Kerobokan » Potato Head
Trip 1: Tanah Lot
View pura dan pantai di Tanah Lot, Bali |
Tanah Lot menjadi tujuan pertama yg kami kunjungi mengingat jarak tempuh yang diperlukan sangat "bersahabat", hanya sekitar 20 menit dari hotel kami yang berada di daerah Dalung. Karena kami tiba di hotel hampir jam 12 siang dan juga kondisi kami yang tidak tidur pada hari sebelumnya, membuat kami harus beristirahat dulu sekitar 2 jam untuk menjaga kondisi kami, mengingat perjalanan yang masih panjang.
Tanah Lot, Bali |
Tempat yang identik dengan Pura yang dibangun diatas karang dan tepat berada di tepi pantai merupakan salah satu tujuan favorit bagi wisatawan untuk berburu sunset. Selain itu, dalam perjalanan menuju pantai, akan banyak ditemui penjual pakaian, makanan, minuman, pengrajin bahkan para pemberi jasa pembuatan tatto temporary yang sangat menggoda kita para pelancong.
Ayam betutu (IDR 30K), di Tanah Lot, Bali |
Begitu sampai di Tanah Lot, hal pertama yang dicari oleh 2M adalah makanan. Karena banyaknya depot disana, 2M sempat bingung untuk memilih. Akhirnya Bison menyarankan untuk mencoba ayam betutu yang notabene adalah salah satu makanan khas Gilimanuk, Bali. Sayangnya kali ini hanya 2M dan The Tensai yang makan karena Bison, KoanK dan Xian masih kenyang setelah sarapan di Burger King. Dengan harga IDR 30K per porsi, mereka mendapatkan 1 potong ayam (dada / paha), nasi putih, plencing kangkung dan sambal. Menurut 2M dan The Tensai, ayam betutu yang berlokasi di dekat tempat bayar tiket mobil ini patut dicoba.
View pantai dan pura di Tanah Lot, Bali |
Selesai makan kami kembali ke mobil sebentar untuk memakai sunblock, maklum panas di Bali sangat menyengat dan membuat kulit terasa perih. Setelah itu kami mulai menuju ke arah pantai. Begitu sampai di dekat pantai, kami memilih untuk tidak turun ke bawah, melainkan berjalan di sekitar taman sambil mencari spot yang bagus untuk mengambil foto.
The Tourist di Tanah Lot, Bali |
Ini adalah foto perdana kami dengan formasi lengkap, The Tensai (kaos hijau paliing depan), KoanK (berkaca-mata), 2M (kaos biru), Xian (memakai jaket), dan Bison (kaos hitam paling belakang). Untuk mengambil foto ini, kami meminta tolong kepada wisatawan asing. Setelah foto bersama, 2M, Bison dan The Tensai melanjutkan perjalanan menuju arah utara. Sedangkan KoanK dan Xian memilih untuk menunggu mereka sambil duduk, kebetulan menemukan bangku kosong yang termasuk "langka" disini, untuk istirahat dan menikmati pemandangan yang ada.
Kelelawar di Tanah Lot, Bali |
Di bagian utara, 2M, Bison dan The Tensai menemukan beberapa kelelawar yang sedang bergelantungan di pohon. Tak lama kemudian, kembali ke tempat dimana KoanK dan Xian menunggu untuk sama-sama menuju mobil udan melanjutkan perjalanan ke Naughty Nuri's.
Trip 2: Naughty Nuri's (Jl. Batubelig 41, Kerobokan)
Menu Naughty Nuri's (Kerobokan), Bali |
Siapa yang tidak pernah mendengar nama Naughty Nuri's? Naughty Nuri's atau yang biasa disebut Nuri's adalah tempat makan pork ribs (iga babi) yang paling terkenal di Bali. Hampir semua wisatawan yang berpelesir ke Bali datang di Nuri's. Selain menjual makanan berbahan babi, disini juga tersedia makanan lain yang halal. Kali ini kami mencoba Nuri's di Kerobokan, Denpasar, karena dekat dengan Tanah Lot (tujuan sebelum Nuri's) dan Potato Head (tujuan setelah Nuri's). Nuri's di Kerobokan ini memiliki lokasi yang sangat strategis dan gampang ditemukan, serta lahan parkir dan tempat makan yang lebih besar daripada di Ubud.
Pork ribs / iga babi ala Naughty Nuri's (Kerobokan), Bali |
Ini dia pork ribs paling enak yang pernah kami makan. Dagingnya yang empuk serta bumbunya yang meresap sempurna menjadikannya sebagai pilihan utama dalam jadwal kuliner kami di Bali. Harganya pun tidak terlalu mahal, hanya IDR 89K untuk 1 porsinya. Sekedar saran, apabila anda datang ke restoran ini pada sore hari dan duduk di halaman belakang, disarankan memakai pakaian yang agak tebal karena anginnya lumayan besar.
Trip 3: Potato Head (Darerah petitenget, Seminyak)
View sofa santai di Potato Head, Bali |
Setelah mengisi perut dengan kenikmatan pork ribs ala Nuri's, kami melanjutkan perjalanan menuju Potato Head. Tahun 2011 silam, 2M dan KoanK pergi ke Bali dan sempat mencari tempat ini tapi mereka tidak menemukannya. Kali ini mereka masih penasaran dan mencoba lagi mencarinya. Untungnya kali ini mereka menemukannya, walaupun sempat kesasar karena papan petunjuknya hanya menghadap ke 1 arah saja (arah Seminyak menuju Denpasar, sedangkan kami datangnya dari arah Denpasar menuju Seminyak) dan jalanan menuju ke Potatoe head termasuk kecil, walapun berada di jalan besar.
View tempat makan di Potato Head, Bali |
Tempat ini sangat artistik. Anda akan terpukau dengan suasana baik di dalam maupun di luar Potato Head. Di bagian depan tampak susunan jendela-jendela jaman dulu yang tertata rapi. Di dalamnya terdapat tempat makan, hamparan rumput yang luas, sofa santai, kolam renang, dan beberapa cushion di tepi kolam renang. Selain itu toilet disini juga unik, dari dalam kita bisa melihat jalan di atas kita dan, meng-quote omongan bule "it's freaking cold here dude", karena di dalam toilet terdapat AC dengan suhu yang sangat rendah.
View padang rumput, kola renang dan pantai di Potato Head, Bali |
Kami sampai di Potato head pukul 22.00 dan keadaan disana sudah ramai. Awalnya kami mencari tempat duduk di sofa dan daerah rerumputan namun semuanya penuh. Kemudian kami melihat ada satu tempat kosong di cushion dekat kolam renang dan kami langsung duduk serta memanggil pegawainya untuk memesan minuman yang harganya rata-rata 50.000 IDR.
Nah masalah muncul ketika kami akan membayar, ada pegawai asing yang mendatangi kami dan bilang bahwa untuk duduk di cushion pembelian minimal 500.000 IDR. Tentu saja kami kaget. Pegawai tersebut bertanya lagi apakah tadi ketika kami order minuman, pegawai yang melayani kami tidak memberitahukan peraturan tersebut, kami menjawab tidak. Untungnya pegawai asing ini memberikan kami kesempatan kali ini saja, dimana kami boleh bayar sesuai tagihan kami (230.000 IDR) dan meminta kami lebih berhati-hati lain kali. Memang ini merupakan kesalahan kami dimana kami tidak bertanya dahulu untuk order tempat, melainkan langsung duduk di cushion yang kosong, mungkin pegawai yang melayani orderan minuman kami berpikir bahwa kami sudah mengerti dengan syarat tersebut. Setelah pembayaran selesai, kami langsung pulang menuju hotel untuk membersihkan diri dan istirahat
Picture of this Day
The great Bison with his giant roar |
0 comments:
Post a Comment