Bira Island, Kepulauan Seribu

View from Bira's Harbour

China

Great Wall of China, so freaking amazing

Lembang, Bandung

Sunrise at lembang, seems like rainbow sky

Mt. Bromo, Pasuruan

Bromo's child mount

Mt. Bromo, Pasuruan

Sunrise at Bromo, so freaking cold there

GWK, Bali

Head of the Great Brahma

Monday, 16 September 2013

Singapore, 2013

Singapore, this time for a job 
Tidak banyak yang dapat The Tensai ceritakan mengenai trip kali ini. Tujuan utama dari trip kali ini adalah untuk urusan kerja. Selebihnya hanya menghabiskan waktu dengan berkeliling sembari menunggu waktu kepulangan.

Yang berkesan dalam trip kali ini adalah event STGCC 2013 (Singapore Toy, Games & Comic Convention). banyak sekali Cosplay yang menarik disini sehingga sangat menarik bagi para penggemar game, komik, maupun anime.

Untuk lebih jelasnya tentang trip kali ini, sobat travelzmania bisa membaca post dengan judul The Tensai - One day in Singapore =)

The Tensai - One day in Singapore

Intermezzo
Seperti judul diatas, kali ini The Tensai melakukan perjalanan ke Singapore, tepatnya pada tanggal 31 Agustus 2013. Selain untuk refreshing, sebenarnya ada motif lain dari perjalanan ini...hahahaha =) yaitu The Tensai mendapat sebuah "tugas mulia" untuk salah satu urusan kerja.

The Journey Start
Saat itu waktu menunjukkan pukul 3.15 pagi saat alarm BB berbunyi. Mendengar suara alarm tersebut, maka The Tensai bangun dan bergegas mandi serta bersiap - siap untuk menuju bandara. Waktu menunjukkan sekitar pukul 5.30 pagi saat The Tensai tiba di bandara, singkat cerita setelah selesai mengurus bagasi, segala macam tetek bengek, dan menunggu keberangkatan, akhirnya pesawat yang dinanti pun lepas landas.

Selama di pesawat, The Tensai menghabiskan 80% waktu dengan cukup tenang (baca : tidur - tiduran) karena semalam hanya sempat tidur kurang dari 3 jam. Beberapa saat sebelum mendarat di Changi Airpot, The Tensai menyaksikan view yang cukup menarik dan segera mengabadikannya untuk sobat - sobat travelzmania (foto disamping dan dibawah).

Sedikit landscape Singapore dari udara  - kelihatan seperti maket






Bak Kut Teh
Setibanya di Singapore, tujuan pertama sudah pasti untuk mengisi perut...hehehhe....The Tensai mengunjungi Ng Ah Sio Bak Kut Teh di Rangoon Road dan menikmati makan pagi disana. Iga babi dengan daging yang lembut dan sup dengan rasa dan aroma yang khas serta sayur segar membuat makan pagi ini terasa begitu nikmat. 

Setelah  menikmati sarapan dan mengisi tenaga, The Tensai menuju Takashimaya untuk menyelesaikan urusan kerja, dan setelah selesai, hal berikutnya adalah hal yang sudah di nanti-nantikan, refreshing menikmati suasana Singapore. 

STGCC 2013 (Singapore Toy, Games & Comic Convention)
Marina Bay Sands, tempat inilah yang pertama dikunjungi. Pada saat itu sedang ada acara STGCC 2013 yaitu pameran game, komik, dan mainan. Suasana di area Expo sangat ramai. Sebelum masuk ke area Hall Pameran, the tensai menjumpai beberapa Cosplay.

 

Suasana didalam Hall pun juga tidak kalah menarik, berbagai action figure, pernak - pernik anime, stand dari perusahaan-perusahaan, serta berbagai Cosplay memenuhi Hall tersebut. Namun demikian, nampaknya Marvel merajai Hall tersebut, terutama karakter Iron Man, banyak sekali replika dari Iron Man.

Kumpulan replika Iron Man

Setelah puas berkeliling-keliling, The Tensai memutuskan untuk berjalan - jalan di Marina Bay Sands. Ternyata saat keluar pun, kembali terlihat beberapa Cosplay yang bergabung dan sedang berpose untuk difoto oleh para pengunjung, segera saja The Tensai ikut mengambil kamera dan mengcapture momen tersebut.

Cosplay di depan area masuk STGCC 2013

Mid-Autumn Festive Celebration
Dari Marina Bay Sands, perjalanan dilanjutkan kembali ke Takashimaya, disini juga ada event yang sedang berlangsung, yaitu Mid-Autumn Festive Celebration. Berbagai kue bulan di pamerkan dan di jual disini.

Salah satu counter dengan berbagai kue bulan yang menarik
Di Takashimaya ini, The Tensai mencari titipan dari teman yaitu Hanuta Mini, snack wafer mini. Setelah mendapatkan snack tersebut, dan kembali menyelesaikan urusan kerja. segera perjalanan kembali ke jakarta dimulai. Rasa kantuk yang luar biasa menyerang The Tensai saat menuju Changi Airport, sehingga sempat beberapa kali hampir tertidur di taxi. 

Delayed
Setibanya di bandara, ternyata pesawat mengalami delay yang cukup lama sehingga akhirnya diputuskan untuk berkeliling-keliling dibandara sambil membeli beberapa snack untuk oleh-oleh, dan dengan pembelian oleh-oleh tersebut, The Tensai mendapatkan 1 kupon undian untuk mendapatkan SGD 1.000.000 bila beruntung. DOAKAN SAYA ya sobat-sobat travelzmania =)....hehheheehe......

The Departure (Back to Jakarta)
Akhirnya setelah cukup lama menunggu dan lelah berkeliling bandara, pesawat pun tiba. Dan tidak butuh waktu lama sebelum akhirnya pesawat lepas landas menuju Jakarta. Dengan demikian, one day trip to Singapore ini berakhir.

Impression
Bagi The Tensai, perjalanan ini menyadarkan The Tensai bahwa yang terpenting adalah bagaimana kita menggunakan waktu yang ada sebaik-baiknya.....enjoy each and every moment.....live freely.....

Untuk Singapore, hal pertama yang terlintas di benak The Tensai adalah "Bak Kut Teh"...hahahah =)

Bali day 5 [10 Agustus 2013]

Last day in Bali
Route Today: Denpasar  »  Bandara Ngurah Rai  »  Surabaya

Hari ini adalah hari terakhir dari liburan kami ke Bali kali ini. Setelah bangun, kami segera bergegas mandi dan mulai memasukan barang-barang kami ke mobil. dan setelah selesai mengurus administrasi di penginapan, dimulailah perjalanan kami untuk menuju Surabaya.

Perjalanan dimulai dengan menuju Denpasar untuk menikmati bigul yang konon bagi beberapa orang adalah yang terbaik di Bali, Bigul Chandra. Beruntung, sesampainya disana kondisi masih tidak terlalu ramai sehingga kami langsung mendapat tempat. Segera kami memesan makanan dan minuman untuk mengisi perut kami yang kosong. Setelah puas, kami kembali melanjutkan untuk kuliner yang lain, yaitu Nasi Pedas Bu Andika, namun hanya Bison dan The Tensai yang mencobanya.

Setelah puas, kami segera menuju bandara Ngurah Rai untuk kembali ke Surabaya. Setibanya disana, kami cukup takjub melihat andara Ngurah Rai yang baru, bandara yang modern dengan desain yang menarik. Bandara ini belum 100% selesai di bangun, kami dapat melihat beberapa bagian yang masih dalam tahap pembangunan.

Gapura yang masih dibangun
Kerangka pondasi yang masih harus di bangun
Desain yang modern dan menarik
Setelah tiba dibandara dan menyelesaikan administrasi, kami menuju ruang tunggu sambil berkeliling melihat-lihat berbagai booth counter yang ada disana.

Jalan menuju ruang tunggu keberangkatan
Setelah lelah berkeliling, kami memutuskan untuk beristirahat dan menunggu waktu keberangkatan kami. Akhirnya panggilan untuk keberangkatan kami diumumkan, dan segera kami naik ke pesawat. Berakhirlah perjalanan kami kali ini, perjalanan di tanah para Dewata, Pulau Bali.



Picture of this Day
Bigul Legendaris - Bigul Chandra





Bali day 4 [09 Agustus 2013]

Route Today: Tanjung Benoa  »  Krisna @Sunset Road  »  Denpasar

Trip 1: Dreamland
View pantai di Tanjung Benoa, Bali
Hari ini kami menuju Tanjung Benoa untuk snorkling dan pergi ke Pulau Penyu. Kami berangkat jam 09.00, terlambat 1 jam dari yang direncanakan. Perjalanan kami memakan waktu 1,5 jam, dikarenakan ada sedikit kemacetan  area Benoa, sebelum akhirnya kami tiba di  Honeymoon Beach Club, agency tempat kami bermain. Kami sempat kebingungan karena bookingan tidak tercatat (kami memesan paket "snorkling dan Pulau Penyu" melalui agan di kaskus). Akhirnya pihak agency melakukan cross-check dengan agan penjual voucher tersebut, ternyata pihak agency lupa mencatat pemesanan kami di buku tamu. Setelah semuanya beres, kami mulai bersiap-siap untuk menuju ke Pulau Penyu.

View dalam perjalanan ke Pulau Penyu, Tanjung Benoa, Bali


Pada saat  itu keadaan disana belum seberapa ramai sehingga kami tidak perlu menunggu terlalu lama untuk perahu menuju Pulau Penyu. Namun kami harus menunggu sekitar 15 menit di dalam perahu karena ada peserta dari grup lain yang anaknya masih berada di toilet.  Dalam perjalanan, kami sempat berhenti untuk melihat ikan melalui kaca yang terdapat di bagian bawah kapal. Sayangnya waktu itu hanya sedikit ikan yang terlihat.

Pintu masuk di Pulau Penyu, Tanjung Benoa, Bali
Ketika tiba di Pulau Penyu, kami sempat terhambat di pintu masuk. Tahun 2009 silam ketika KoanK ke Bali dan mengunjungi Pulau Penyu, waktu itu kita tidak ditarik biaya untuk masuk ke dalamnya, namun tahun 2013 ini kita diharuskan membayar masing-masing IDR 5K. Nah masalahnya kami menaruh dompet dan isinya di dalam locker. Untung petugasnya baik, mereka mencatat nama dan agency kami, dan kami bisa membayar nanti ketika sampai di Benoa lagi melalui tukang perahunya.

Beberapa hewan di Pulau Penyu, Tanjung Benoa, Bali
Meskipun memakai nama "Pulau Penyu" tetatpi di dalam sini terdapat bermacam-macam hewan, misalnya ular, burung hantu, burung elang, kelelawar, landak, kadal, dan tentu saja penyu. 2M, The Tensai dan Xian tampak antusias untuk berfoto bersama hewan-hewan yang ada dan memegangnya. Mereka sempat berfoto dengan penyu, kadal, ular, sayang ketika akan berfoto dengan burung elang, tidak ada penjaga disana.


Setelah puas berkeliling di Pulau Penyu, kamipun segera kembali ke Honeymoon Beach Club untuk menunggu giliran snorkling. Tiba-tiba Bison berkata bahwa dia mabuk laut gara-gara ombak yang agak besar. Bison mencoba bertanya ke agency untuk mengganti snorklingnya menjadi paraselling, namun hal ini tidak dapat direalisasikan karena perjanjian awal kami adalah snorkling dan Pulau Penyu.

Akhirnya setelah menunggu beberapa saat sampai kapal penjemput untuk snorkling datang dan dengan dorongan semangat dari teman-teman, Bison memutuskan untuk ikut melakukan aktifitas snorkling.
Berikut foto - foto kami saat bersnorkling ria.



Setelah snorkling beberapa saat, Bison kembali mengalami mabuk laut sehingga Bison segera naik ke kapal dan beristirahat disana sembari tidur - tiduran sambil menunggu teman-teman lain selesai snorkling. Akhirnya setelah cukup lama snorkling, kami pun melanjutkan perjalanan kami kembali ke Honeymoon Beach Club, tidak lupa sebelumnya kami mengabadikan momen snorkling ini.

Snorkling Aftermath

info
Menurut kami, snorkling di Tanjung Benoa tidak bagus bila dibandingkan dengan Pulau Bira dan sekitarnya atau di sekitar Pulau Lombok, bagi kalian yang penasaran tentang snorkling di Pulau Bira dan sekitarnya atau di Pulau Lombok, jangan ragu bertanya ke kami.....we'll help you =)

Sesampainya di Honeymon Beach Club, rasa lapar menyerang kami dan kami akhirnya memutuskan untuk makan siang di Honeymoon Beach Club karena tertarik dengan penawaran yang ada disana, yaitu all u can eat. Dan ternyata, keputusan kami  untuk makan disini tidak salah =)......makanan yang disajikan cukup lengkap dan dengan rasa yang enak pula.

Perjalanan berlanjut ke Krisna dan Pia Jangger untuk membeli oleh-oleh. Ketika kami selesai mencari oleh-oleh, hari sudah mulai malam sehingga kami memutuskan untuk makan malam di Denpasar mencoba nasi gandul, sekaligus The Tensai dan Bison mengambil pie susu yang sebelumnya sudah dipesan dan diambilkan oleh teman The Tensai dan Bison, the one and only...Han Eka Nugraha alias Hoho.....

Nasi Gandul dan Wedang Kacang Ijo
Setelah puas menikmati nasi gandul, kami segera kembali ke penginapan untuk packing barang karena besok kami sudah harus kembali ke Surabaya.


Picture of this Day
Jemuran Mobil

Wednesday, 28 August 2013

Bali day 3 [08 Agustus 2013]

Route Today: Ubud  »  The Payangan Hideaway  »  Nasi Ayam Kedewatan  »  Kuta  »  Beachwalk

Trip 1: Ubud
Ubud, Bali
Pada hari ketiga ini kami memulai petualangan kami di Ubud. Perjalanan dari hotel menuju Ubud memakan waktu hanya 45 menit. Ketika kami sampai, keadaan di Ubud masih sepi, jalanan masih lancar, namun tempat parkir di Pasar Seni Ubud sudah penuh hingga di sepanjang jalannya. Maka kami harus berputar lagi untuk mencari tempat parkir kosong di pinggir jalan.

Babi Guling Bu Oka (Ubud), Bali
Sebenarnya tujuan kami ke Ubud hanya untuk makan Babi Guling Bu Oka, bukan melihat-lihat isi di dalam Pasar Seni Ubud. Sewaktu kami datang, depot ini baru saja buka, hanya ada 4 meja yang terisi. KoanK, The Tensai dan Xian memesan Bigul campur (nasi dan lauk dicampur) dengan harga IDR 40K, sedangkan 2M dan Bison memesan Bigul pisah (nasi dan lauk dipisah, serta mendapat tambahan 1 mangkuk sup) seharga IDR 60K. Setelah puas makan, kami berencana menuju Elephant Safari Park, namun kami tidak menemukannya, sehingga kami menuju tujuan selanjutnya.


Trip 2: The Payangan Hideaway
The Payangan Hideaway, Ubud, Bali
Untuk tujuan kali ini, The Payangan Hideaway, sejujurnya kami tidak tau dimana lokasinya. KoanK dan The Tensai menemukan berita tentang tempat ini ketika sedang asyik menyusun rencana ke Bali. Karena terlihat menarik, maka KoanK dan The Tensai menyertakan tempat ini sebagai bagian dari trip kami.

The Payangan Hideaway, Ubud, Bali
Lokasi The Payangan Hideaway lumayan jauh, dari Ubud membutuhkan waktu 1 jam 15 menit, kalau diteruskan lagi kami bisa sampai di Kintamani. Untuk menuju ke tempat ini, kami harus melewati jalan yang curam dan agak berbahaya bagi pengendara mobil yang belum berpengalaman, jalannya naik-turun dengan jurang yang curam di kanan maupun kiri kita.

The Payangan Hideaway, Ubud, Bali
Setelah sampai ditempat, ada hal yang mengejutkan kami, yaitu The Payangan Hideaway telah ditutup selama 2 bulan. Hal ini disebabkan oleh adanya masalah antara pihak pemilik tempat dengan pengelolanya. Perjalanan panjang yang bisa dibilang sia-sia karena pemandangan di tempat ini sangat bagus namun kami tidak bisa turun ke bawah karena tempat tersebut sudah digembok.


Trip 3: Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku

Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku (Kedewatan), Bali
Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku ini bisa menjadi penawar kekecawaan kami akan perjalanan kami sebelum ini. Nasi ayam yang lezat ini hanya seharga IDR 20K. Sayang kami masih kenyang karena jedah antara makan pagi dengan makan siang hanya 3 jam.

View depot Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku (Kedewatan), Bali
Pelayanan di tempat ini juga termasuk cepat, sehingga kami tidak perlu menunggu terlalu lama. Selain menjual Nasi ayam khas Kedewatan, di tempat ini juga dijual berbagai macam camilan seperti keripik tempe, ceker ayam, keripik ayam, dsb. Selain itu juga menjual beberapa macam minuman herbal yang rasanya enak dan efeknya terasa (KoanK merasakan salah satu efek dari minuman herbal yang dibeli oleh The Tensai).

View depot Nasi Ayam Kedewatan Bu Mangku (Kedewatan), Bali
Selain menyediakan meja dan kursi sebagai tempat makan, juga tersedia beberapa gazebo dengan konsep lesehan. Tata pengaturan tempat dan interior tempat ini sangat bagus, sehingga tampak asri dan membuat perasaan menjadi tenang. 


Trip 4: Kuta
View pantai di Pantai Kuta, Bali
Kami ada mampir sebentar di Titiles, pabrik sosis Babi di Denpasar, karena The Tensai ingin membeli barang titipan neneknya. Setelah itu kami baru menuju ke Kuta. Sesampai di daerah Kuta, kami langsung ke Beachwalk untuk mencari tempat parkir, kemudian kami baru jalan-jalan ke pantainya.

View pantai di Pantai Kuta, Bali
Seperti biasa, kita tidak akan pernah melihat pantai Kuta ini "sepi", meskipun tahun 2008 dimana adanya polusi bau dari pantai Kuta akibat banyaknya ikan-ikan mati yang terdampar. Baik wisatawan asing maupun wisatawan mancanegara dari berbagai ras, suku dan agama berbaur berdampingan di pantai Kuta ini, seandainya hal tersebut bisa terwujud di tempat lainnya, maka dunia akan terasa indah.

Selain untuk berjemur dan bermain air, panti ini juga dijadikan tempat olahraga bagi beberapa orang. Kami sempat melihat ada yang bermain "tenis" dan voli. Juga ada anak kecil maupun orang dewasa yang bermain membuat istana pasir. Dan banyak juga pengunjung yang membawa anjingnya untuk diajak berjalan-jalan disini.

View sunset di Pantai Kuta, Bali
Kami memutuskan untuk berjalan menyusuri sisi pantai dari arah Beachwalk menuju Discovery Mall. Jarak yang awalnya terlihat begitu jauh ternyata terasa dekat ketika kita melaluinya dengan santai dan ditemani pemandangan sunset pantai Kuta. Setelah sampai di Discovery Mall, kami tidak berjalan-jalan ataupun bersantai didalamnya, melainkan langsung kembali menuju Beachwalk melalui jalan raya, dan sempat mampir sebentar di Hard Rock


Trip 4: Beachwalk
Logo Beachwalk di Kuta, Bali
Beachwalk adalah tempat nongkrong baru yang berlokasi di pantai Kuta. Menurut cerita dari teman-teman, tempat ini sangat menarik dan bagus, apalagi ketika malam tiba. Karena kami tiba di Beachwalk jam 16.00 dan tergolong masih "sore" maka kami memutuskan untuk berjalan-jalan di pantai dulu, seperti yang kami ceritakan di atas.

View Beachwalk di Kuta, Bali
Ternyata memang benar, suasana di Beachwalk antara malam  dengan sore hari terasa berbeda. Dimalam hari, suasana menjadi lebih indah dengan banyaknya litghning di Beachwalk yang berbeda-beda warna namun dapat berpadu sempurna. Karena kami sudah lapar, kami memutuskan untuk mengisi perut terlebih dahulu.

View taman di Beachwalk, Kuta, Bali
Setelah melihat-lihat stand makanan yang tersedia tempat makan di lantai 1 yang rata-rata antri panjang, maka kami memutuskan untuk menuju ke Foodcourt yang berlokasi di lantai 3.Dalam perjalanan menuju foodcourt, kami sempat tercengang ternyata view dari lantai 2 dan lantai 3 yang sangat bagus. Begitu tiba di foodcourt, kami harus berjuang keras mencari tempat duduk untuk makan. Bahkan kami harus makan bergantian karena kami menemukan 1 meja namun hanya 1 kursi yang tersedia. Dan KoanK harus berdiri selama 1 jam untuk menunggu meja lain yang memiliki 3 kursi.

Taman di Beachwalk, Kuta, Bali
Setelah selesai makan, kami menuju ke taman kecil di lantai 2 untuk sekedar duduk - duduk sambil menikmati suasana beachwalk di malam hari. KoanK dan The Tensai mencoba mengeksplor kemampuan kamera mereka yang susah digunakan saat malam tiba sambil menikmati dinginnya udara di sana sebelum akhirnya kembali ke penginapan.


 Picture of this Day
Pantai Kuta yang legendaris kembali bersih, bebas dari sampah...nice
 

Bali day 2 [07 Agustus 2013]

Route Today: Dreamland  »  Bebek Bengil / The Dirty Duck @GWK  »  Blue Point  »  Jimbaran  »  Krisna @Sunset Road

Trip 1: Dreamland
Pantai Dreamland, Bali
Hari kedua kami  langsung menuju ke Dreamland. Pantai ini adalah salah satu tujuan wajib kami selama berpelesir di Bali. Kami berharap agar bisa bermain air sepuasnya disini untuk melepas kepenatan yang ada. Karena itu kami berangkat agak pagian dan tiba di Dreamland sekitar jam 10.30. Ketika kami tiba, pantai ini masih sepi, hanya ada sekitar 50 wisatawan mancanegara dan asing disini. Sesuatu yang aneh untuk pantai sekelas Dreamland, tetapi kami menyukainya hahaha....

The Tourist di Dreamland, Bali
Kami sempat berfoto bersama dengan meminta bantuan dari penjaga pantai. 2M dan KoanK, sempat terpukau dengan perubahan yang ada di Dreamland. Pada tahun 2011 silam ketika 2M dan KoanK bersama 2 teman kami lainnya pergi ke Dreamland, pantai ini tampak kotor, banyak sampah berserakan dimana-mana, tetapi sekarang hampir tak ada sampah yang terlihat. Benar-benar perubahan yang positif.

Kursi pantai di Dreamland, Bali


















Setelah itu kami menuju arah utara pantai, di tempat tersebut hanya ada 2 orang wisatawan asing dan beberapa kursi pantai yang kosong. Kami langsung memilih salah satu kursi pantai itu untuk duduk dan menaruh barang-barang. Tak lama kemudian datang seorang ibu-ibu yang mengatakan bahwa kursi pantai itu disewakan seharga IDR 100K, sehingga kami terpaksa untuk menyewanya.

Pantai Dreamland, Bali
Awalnya hanya KoanK dan The Tensai yang bermain di air, namun 2M dan Xian akhirnya tergoda juga untuk bermain-main di air. Hanya Bison seorang yang memilih untuk menikmati hembusan angin laut dengan duduk di kursi pantai sambil menjaga barang-barang kami. Tak lama kemudian mulai bermunculan wisatawan-wisatawan asing di spot kami. Satu hal yang tak kami sangka adalah bahwa bermain air di pantai sangat membuat badan capek.

Sate babi di Dreamland, Bali
Untuk mengisi tenaga, kami memilih sate babi khas bali dengan bumbu kacang yang agak pedas ditambah lontong yang hanya seharga IDR 15K. Sate babi ini dijual di lapangan parkir mobil, ngomong-ngomong tentang parkiran mobil, ada satu lagi perubahan positif dari Dreamland, yaitu telah disediakannya lahan parkir mobil yang luas beserta sarana antar jemput menuju pantai. Setelah puas melahap sate, kami melanjutkan perjalanan menuju Bebek Bengil.


Trip 2: Bebek Bengil
Bebel Bengil a.k.a. The Dirty Duck di GWK, Bali
Ini dia makanan yang sangat diidam-idamkan oleh Bison, Bebek Bengil a.k.a. The Dirty Duck. Untuk dapat menikmati salah satu hidangan bebek yang terkenal di Bali ini kita harus merogoh kocek senilai IDR 130K. Anda akan mendapatkan  2 potong bebek dengan nasi atau mashed potato,  1 mangkuk salad sayur dan 3 macam sambal dengan taste yang berbeda.

The Tourist di Bebek Bengil (GWK), Bali
Bebek Bengil yang berpusat di Ubud ini sekarang telah membuka cabang di dalam komplek GWK (tidak sampai masuk gerbang yang mengharuskan untuk membayar tiket). The Tensai dan Bison memuji Bebek Bengil ini sebagai bebek paling enak yang pernah mereka makan.

Lihatlah tampang Bison dan The Tensai yang begitu menikmati Bebek Bengil ini.

Bebek Bengil (GWK), Bali
Setelah 2M, Bison dan The Tensai selesai melampiaskan hasrat mereka dalam menikmati Bebek Bengil, kami melanjutkan perjalanan kami menuju pantai lainnya.


Trip 3: Blue Point
Pantai Blue Point, Bali
Petualangan kami berlanjut di Blue Point, pantai yang dulunya bernama Suluban ini memiliki banyak batu karang yang berdiri kokoh. Untuk mencapai ke pantai ini perlu perjuangan extra, karena jarak dari tebing menuju bibir pantai lumayan jauh yang hanya bisa ditempuh dengan menggunakan tangga seadanya dimana beberapa diantaranya memiliki jarak agak tinggi dan curam. 

Pantai Blue Point, Bali
Di Blue Point ini kita bisa berjalan di atas terumbu karang, sesuatu yang jarang ditemui di pantai lain. Apabila kita datang siang hari, kita bisa berjalan agak jauh menuju lautan karena dasar pantai disini datar, sedangkan pada kebanyakan pantai lainnya sehabis pasir ada cekungan ke bawah.

Ketika sedang pasang ketinggian air di pantai ini bisa mencapai 4 meter. Hal ini dapat terlihat dari langit-langit karang yang masih basah dan ditumbuhi tanaman.

2M                                                                                                                                      Bison


KoanK


       
                          The Tensai                                                                                                                        Xian
Kumpulan foto kompilasi dari The Tourist ini diambil ketika kami sedang bersantai ria di Blue Point sambil menikmati pemandangan yang ada, baik itu pemandangan alam maupun dari pengunjung yang ada.

Trip 3: Jimbaran

Sunset di Pantai Jimbaran, Bali
Jimbaran, salah satu tujuan wajib lainnya yang harus dikunjungi, adalah pilihan utama kami untuk makan malam. By the way, kami baru tahu bahwa ada jalan alternatif dari arah selatan (arah GWK, Dremland, Uluwatu, Blue Point, dkk) menuju Jimbaran. Jalannya kecil namun cukup untuk 2 mobil, agak berkelok-kelok dan naik-turun tetapi benar-benar menghemat waktu dan menghindari kemacetan yang ada. 

Menega Cafe, Jimbaran, Bali
Kami memilih Menega Cafe untuk menikmati hidangan seafood khas Jimbaran. Karena ramainya, kami harus menunggu antrian sekitar 8 orang. Kami tiba jam 17.45 dan baru dapat tempat duduk jam 18.30. Itupun kami masih harus menunggu lagi sekitar 30 menit hingga makanan kami dihidangkan. Sebenarnya makanannya cukup nikmat, sayang ketika tiba dimeja beberapa sudah agak dingin, mungkin karena terlalu lama menunggu kami dapat meja.

Sunset di Pantai Jimbaran, Bali
Untungnya, disini kami bisa menikmati sunset pertama kami. Jadi kami tidak terlalu suntuk waktu menunggu meja dan makanan kami. Kami memesan 2 porsi udang, 1 ekor ikan gurami, 1 ekor ikan kakap, 1 porsi cumi goreng, 2 porsi kerang bakar dan 5 teh tawar hangat. Untuk semua pesanan itu, kami harus membayar IDR 700K. Setelah kenyang makan, kami menuju ke Krisna di Sunset Road untuk belanja oleh-oleh, setelah itu kami pulang menuju hotel untuk istirahat.


Picture of this Day
"While others jump, I fly" says The Tensai on Dreamland